Archive for Oktober 16, 2010

Fisiologi Pendengaran

Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau tulang koklea. Getaran tersebut menggetarkan membran timpani, diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang mengamplifikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap lonjong. Energi getar yang telah diamplifikasi ini diteruskan ke stapes yang menggerakkan tingkap lonjong, sehingga perilimf pada skala vestibuli bergerak.Getaran diteruskan melalui membran Reissner yang mendorong endolimf, sehingga menimbulkan gerak relatif antara membran basalis dan membran tektoria.

Proses ini merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga ion terbuka dan terjadi penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan neurotransmitter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi pada syaraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nucleus auditorius sampai ke korteks pendengaran (area 39 – 40) di lobus temporalis.

Referensi :
1. Soetirto I, Hendarmin H, Bashiruddin J. Gangguan Pendengaran dan Kelainan Telinga. Dalam: Soepardi EA, Iskandar N editor. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Edisi ke-5. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2006.h.9-21.
2. http://www.hearing.com.au/how-do-we-hear